Dalam kesempatan pameran dirgantara di Singapur 2 tahun silam, produsen pesawat Airbus memamerkan dua produk andalan mereka yaitu Super Jumbo A380 dan pesawat generasi terbaru, A350 XWB (X-tra Wide Body). Beberapa jurnalis pun diberikan kesempatan untuk menjajal masuk ke dalam kabinnya dan melihat lihat. Mulai dari kokpit sampai seluruh bagian pesawat dipersilahkan untuk dilihat. Produk airbus itu merupakan upaya airbus memenuhi permintaan pasar untuk jarak menengah dan mirip dengan Airbus A350 lainnya, pesawat milik Qatar Airways ini punya kesan lega dalam kabin mereka. Anda dapat keluar masuk melalui kursi dengan leganya tanpa perlu tunduk kepala akibat jarak dengan bagasi atap bagian kabin.
Lampu kabin pun dapat diatur dengan maksimal sesuai kemauan penumpang. Ada lebih dari ribuan warna yang dapat disinarkan oleh Lampu LED kabin pesawat ini. Itu sebabnya kenyamanan penumpang jelas akan bertambah. Kabin untuk kelas Airbus A350 ini dibagi menjadi dua kelas, Ekonomi dan Bisnis. Untuk penumpang kelas bisnis, konfigurasi kursi penumpang yang ditawarkan adalah 1-2-1 sedangkan untuk penumpang kelas ekonomi, konfirgurasi kursi 3-3-3 untuk pertama kalinya diberikan untuk pesawat wide body.
Ada sebanyak 36 kursi kelas bisnis dengan model seat picth cukup lega, yaitu sekitar 52 inci. Itu sebabnya keleluasaan penumpang untuk bergerak sangat terjamin ditambah kaki penumpang dapat diselonjorkan pada sebuah tumpuan yang ada di depan. Kursi kelas bisnis ini juga dapat diposisikan terlentang untuk tempat tidur datar berbentuk sudut 180 derajat. Panjang flatbed ini mencakup 203 cm. Meskipun dapat menjadi flatbed, penataan kursi itu cukup maksimal sehingga tidak mengurangi keleluasaan gerak dalam kabin.
Baca: Indonesia Termasuk Salah Satu Negara Paling Instagramable di Dunia
Untuk kelas ekonomi, menggunakan konfigurasi 3-3-3 yang belum ada di kelas ekonomi pesawat lainnya. Bahkan Qatar Airways berusaha menepis anggapan sempitnya kursi ekonomi. Mereka memberikan lebar kursi 18 inci di kelas ekonomi.
Untuk seat pitch jika dibandingkan dengan kelas di atasnya, jelas kelas ekonomi akan lebih pendek jarak antar kursinya yaitu 32 inci. Meskipun demikian tetap ada ruang kaki yang cukup lega untuk penumpang. Jadi lutut tidak sampai menyentuh sandaran yang ada di kursi di depannya.
Ketika menjajal kursi ekonomi, untuk rata-rata tubuh orang Indonesia setinggi 165 cm maka masih ada ruang cukup untuk siku Anda. Bahkan untuk kursi di sisi jendela lebih lega lagi ruangnya untuk bahu yang disebabkan panel dinding lebih tegak.
Hiburan dalam pesawat diberikan dengan sistem elektronik hiburan dibawah Thales. Kelas bisnis dapat menikmati inflight entertainment layar sentuh sebesar 17 inci dengan resolusi HD (high definition) dan kelas ekonomi sebesar 10,6 inci.
Sistem hiburan tetap dilaksanakan oleh Oryx One dengan koleksi film dan acara TV sampai ribuan judul yang dapat dipilih penumpang. Itu belum termasuk musik dan permainan yang juga dapat dipilih.
Layar televisi sentuh cukup responsif karena menggunakan teknologi resistif. Itu membuat pengalaman serupa seperti pemakaian tablet versi android kelas menengah. itu wajar karena Oryx pada prinsipnya dikembangkan dari OS Android.
Remote kontrol juga disediakan yang bentuknya mirip sebuah ponsel android dengan lebar layar sekitar 5 inci. Remotenya juga nyaman digunakan karena navigasinya sangat user friendly. Kegunaan remote ini sangat terasa untuk penumpang kelas bisnis karena dalam posisi flatbed akan sangat malas untuk bangun menyentuh layar tv.
Baca : Hal Penting Ketika Naik Qatar Airways
Panel USB dan apple iport juga disediakan pada setiap kursi baik kelas bisnis ataupun kelas ekonomi. Dengan demikian, file media yang ada di gadget apple dapat dimainkan di layar. Atau mungkin sekedar mengisi daya gadget? itu juga dapat dilakukan.
Apa ada Minusnya dari Airbus A350 Qatar Airways?
Umumnya ada plus ada minus. Jika dapat disebut kekurangan maka masalah privasi kursi kelas bisnis dapat menjadi perhatian. Itu dikarenakan tidak adanya penyekat antar kursi seperti kabin dalam kelas First Class.
Jendela pada kabin pesawat A350 Qatar Airways ini tidak menyediakan fitur pengatur kecerahan sebagaimana disediakan dalam Boeing 787. Jendela hanya memungkinkan diatur untuk terbuka, setengah terbuka, atau tertutup secara penuh.
Itulah ulasan singkat namun padat mengeai airbus A350 yang katanya kabinnya sangat lega. Terdengar nyaman bukan?
Baca juga: Visa Progresif Umrah Seperti Apa Sistemnya?
Seperti Apa sih Penampakan Kabinnya?
Jika penasaran untuk melihat kabinnya selega dan senyaman apa, simak ulasan video berikut ini
Lampu kabin pun dapat diatur dengan maksimal sesuai kemauan penumpang. Ada lebih dari ribuan warna yang dapat disinarkan oleh Lampu LED kabin pesawat ini. Itu sebabnya kenyamanan penumpang jelas akan bertambah. Kabin untuk kelas Airbus A350 ini dibagi menjadi dua kelas, Ekonomi dan Bisnis. Untuk penumpang kelas bisnis, konfigurasi kursi penumpang yang ditawarkan adalah 1-2-1 sedangkan untuk penumpang kelas ekonomi, konfirgurasi kursi 3-3-3 untuk pertama kalinya diberikan untuk pesawat wide body.
Ada sebanyak 36 kursi kelas bisnis dengan model seat picth cukup lega, yaitu sekitar 52 inci. Itu sebabnya keleluasaan penumpang untuk bergerak sangat terjamin ditambah kaki penumpang dapat diselonjorkan pada sebuah tumpuan yang ada di depan. Kursi kelas bisnis ini juga dapat diposisikan terlentang untuk tempat tidur datar berbentuk sudut 180 derajat. Panjang flatbed ini mencakup 203 cm. Meskipun dapat menjadi flatbed, penataan kursi itu cukup maksimal sehingga tidak mengurangi keleluasaan gerak dalam kabin.
Baca: Indonesia Termasuk Salah Satu Negara Paling Instagramable di Dunia
Untuk kelas ekonomi, menggunakan konfigurasi 3-3-3 yang belum ada di kelas ekonomi pesawat lainnya. Bahkan Qatar Airways berusaha menepis anggapan sempitnya kursi ekonomi. Mereka memberikan lebar kursi 18 inci di kelas ekonomi.
Untuk seat pitch jika dibandingkan dengan kelas di atasnya, jelas kelas ekonomi akan lebih pendek jarak antar kursinya yaitu 32 inci. Meskipun demikian tetap ada ruang kaki yang cukup lega untuk penumpang. Jadi lutut tidak sampai menyentuh sandaran yang ada di kursi di depannya.
Ketika menjajal kursi ekonomi, untuk rata-rata tubuh orang Indonesia setinggi 165 cm maka masih ada ruang cukup untuk siku Anda. Bahkan untuk kursi di sisi jendela lebih lega lagi ruangnya untuk bahu yang disebabkan panel dinding lebih tegak.
Hiburan dalam pesawat diberikan dengan sistem elektronik hiburan dibawah Thales. Kelas bisnis dapat menikmati inflight entertainment layar sentuh sebesar 17 inci dengan resolusi HD (high definition) dan kelas ekonomi sebesar 10,6 inci.
Sistem hiburan tetap dilaksanakan oleh Oryx One dengan koleksi film dan acara TV sampai ribuan judul yang dapat dipilih penumpang. Itu belum termasuk musik dan permainan yang juga dapat dipilih.
Layar televisi sentuh cukup responsif karena menggunakan teknologi resistif. Itu membuat pengalaman serupa seperti pemakaian tablet versi android kelas menengah. itu wajar karena Oryx pada prinsipnya dikembangkan dari OS Android.
Remote kontrol juga disediakan yang bentuknya mirip sebuah ponsel android dengan lebar layar sekitar 5 inci. Remotenya juga nyaman digunakan karena navigasinya sangat user friendly. Kegunaan remote ini sangat terasa untuk penumpang kelas bisnis karena dalam posisi flatbed akan sangat malas untuk bangun menyentuh layar tv.
Baca : Hal Penting Ketika Naik Qatar Airways
Panel USB dan apple iport juga disediakan pada setiap kursi baik kelas bisnis ataupun kelas ekonomi. Dengan demikian, file media yang ada di gadget apple dapat dimainkan di layar. Atau mungkin sekedar mengisi daya gadget? itu juga dapat dilakukan.
Apa ada Minusnya dari Airbus A350 Qatar Airways?
Umumnya ada plus ada minus. Jika dapat disebut kekurangan maka masalah privasi kursi kelas bisnis dapat menjadi perhatian. Itu dikarenakan tidak adanya penyekat antar kursi seperti kabin dalam kelas First Class.
Jendela pada kabin pesawat A350 Qatar Airways ini tidak menyediakan fitur pengatur kecerahan sebagaimana disediakan dalam Boeing 787. Jendela hanya memungkinkan diatur untuk terbuka, setengah terbuka, atau tertutup secara penuh.
Itulah ulasan singkat namun padat mengeai airbus A350 yang katanya kabinnya sangat lega. Terdengar nyaman bukan?
Baca juga: Visa Progresif Umrah Seperti Apa Sistemnya?
Seperti Apa sih Penampakan Kabinnya?
Jika penasaran untuk melihat kabinnya selega dan senyaman apa, simak ulasan video berikut ini
Komentar
Posting Komentar